Pitch penjualan yang dirancang dengan baik dapat membuat calon pelanggan Anda bersemangat mendengarkan peluang yang Anda tawarkan dan mendorong mereka untuk mengambil langkah selanjutnya bersama Anda.
Pitch penjualan berarti menyusun narasi yang menarik untuk klien Anda. Namun, seringkali orang mudah terjebak dalam perangkap, lalumenjadikan pitch penjualan sebatas presentasi fakta, angka, dan hasil, dengan harapan dapat membuat argumen yang kuat hanya berdasarkan data.
Dalam panduan ini, Anda akan belajar bagaimana cara menggunakan kekuatan cerita untuk mendorong pengambilan keputusan dan menutup lebih banyak kesepakatan setelah pitch penjualan. Kami juga akan membahas elemen-elemen mendasar yang harus dimasukkan ke dalam dek penjualan Anda, serta ide-ide praktis tentang cara menyampaikannya. Baca terus untuk mendapatkan banyak ide dan saran pitch penjualan yang hebat.
Namun, pertama-tama, apa sebenarnya pitch penjualan itu?
Apa itu pitch penjualan?
Ketika kebanyakan orang mendengar istilah ‘pitch penjualan’, mereka membayangkan ruangan penuh dengan calon klien dan seorang tenaga penjual atau tim penjualan yang mempresentasikan tayangan slide di depan mereka – seperti di acara “Shark Tank” atau “Dragons’ Den”.
Namun, pitch penjualan jauh lebih fleksibel daripada presentasi yang ditampilkan pada kedua acara itu.
Arti “pitch penjualan”
Pitch penjualan bisa berupa skrip yang Anda gunakan saat menelepon, pidato dua menit yang Anda sempurnakan untuk peluang networking , atau presentasi klasik di depan para pengambil keputusan.
Faktanya, setiap kali Anda mengangkat telepon dan memberi tahu calon pelanggan tentang produk Anda, atau bertemu seseorang di acara bisnis dan memberi mereka gambaran tentang produk atau perusahaan Anda, itu adalah pitch penjualan.
Jadi, seperti yang Anda lihat, definisi pitch penjualan tidak sederhana dan Anda perlu menemukan contoh dan template pitch penjualan terbaik untuk setiap saluran dan calon pelanggan .
Poin-poin penting dari artikel pitch penjualan ini:
Buatlah pitch penjualan yang menarik: Gunakan cerita untuk menciptakan pitch penjualan yang menarik yang menyoroti masalah pelanggan, menunjukkan nilai solusi Anda, dan mendorong pengambilan keputusan.
Contoh dan strategi: Temukan berbagai contoh pitch penjualan, mulai dari cold call, penjangkauan melalui email, hingga pitch elevator dan penjualan sosial, serta pelajari cara menyesuaikan pendekatan Anda untuk berbagai skenario.
Pipedrive menyediakan alat untuk menyesuaikan dan menyampaikan pitch penjualan yang efektif, termasuk sistem CRM yang mendukung penjualan berbasis aktivitas dan membantu Anda mencapai hasil yang lebih baik. Cobalah Pipedrive secara gratis selama 14 hari.
Storytelling: Fondasi dari Pitch Penjualan Anda
Seperti kata pepatah lama dalam penjualan: fakta menjelaskan, tetapi ceritalah yang menjual. Hal ini sangat relevan saat Anda menyusun pitch penjualan yang sempurna.
Di sini, kita akan membahas bagaimana membingkai pitch penjualan Anda dengan narasi yang melibatkan calon pelanggan Anda dan membuat mereka tertarik pada solusi yang Anda tawarkan.
Masalah yang Anda selesaikan
Mungkin ide ini terdengar tidak biasa, tetapi pitch produk tidak seharusnya dimulai dengan cerita tentang produk itu sendiri. Sebaliknya, mulailah dengan masalah terbesar klien Anda (sesuatu yang pasti akan beresonansi dengan pengambil keputusan di pihak mereka).
Fokus solusi Anda bukanlah pada fitur produk atau kemampuan layanan. Sebaliknya, fokus Anda mesti tentang tantangan penting yang Anda selesaikan untuk pelanggan Anda.
Inilah mengapa pitch Anda harus dimulai dengan sebuah cerita yang menyoroti masalah besar yang Anda bantu untuk mengatasinya – khususnya untuk pelanggan di industri dan pasar yang sama dengan calon pelanggan Anda.
“Saya masih sering melihat banyak perwakilan memulai pitch dengan fitur yang mereka sukai,” kata Sophie Cameron, Perwakilan Pengembangan Bisnis CAKE. “Meskipun sangat baik melihat antusiasme dan keyakinan mereka terhadap produk yang mereka jual, ini tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
“Jadi, mulailah dengan memahami masalah dan tantangan mereka, lalu sesuaikan pitch Anda dengan itu. Mengapa mereka memutuskan untuk berbicara dengan Anda sejak awal? Fitur mana yang akan membantu mereka mencapai tujuan mereka? Mendapatkan jawaban yang benar untuk pertanyaan-pertanyaan ini akan benar-benar beresonansi dengan calon pelanggan Anda.”
Pembukaan pitch yang kuat harus berfokus pada perubahan penting dalam industri, karier, atau kehidupan calon pelanggan yang harus mereka perhatikan. Mereka harus melihat penawaran Anda sebagai cara baru yang lebih unggul untuk melakukan sesuatu. Ini adalah cara Anda mendapatkan perhatian calon pelanggan dan menunjukkan bahwa Anda benar-benar memahami mereka, dengan fokus pada kebutuhan mereka daripada kebutuhan Anda (membuat mereka menjadi prospek) sehingga mereka terus mendengarkan.
Peran menyajikan perubahan ini memiliki dua tujuan:
Menunjukkan bahwa peluang ini terlalu besar untuk diabaikan.
Menciptakan urgensi dengan menjelaskan apa yang akan terjadi jika mereka tidak mengambil tindakan.
Dengan berfokus pada perubahan, bukan hanya masalah semata, Anda akan menciptakan rasa urgensi dan mendorong calon pelanggan untuk berbagi pemikiran mereka tentang bagaimana perubahan ini akan memengaruhi mereka. Dengan segera, Anda berpindah dari persuasi ke kolaborasi. Ini adalah pendekatan penjualan konsultatif yang berfungsi untuk membangun hubungan yang bermakna dengan calon pelanggan Anda.
“Bagi saya, pitching adalah tentang hubungan! Membangun kepercayaan dan bersikap jujur. Alih-alih fokus pada produk, fokuslah pada bagaimana produk tersebut dapat membantu pengguna akhirnya,” kata Lewis Bruford, Manajer Penjualan Haart.
Soroti masalah utama
Sulit untuk melihat perubahan dengan perspektif yang realistis. Namun tanpa menjelaskan konsekuensi dari tidak mengambil tindakan secara jelas, Anda akan sulit menutup kesepakatan.
Menjelaskan apa kemungkinan besar yang akan terjadi jika calon pelanggan Anda terus berada di jalur yang sama akan menarik perhatian mereka dan menginspirasi mereka untuk bertindak.
Dalam fase inilah statistik pihak ketiga dapat membantu Anda menyajikan argumen berbasis data yang mendukung poin masalah yang dapat diselesaikan oleh solusi Anda.
Cara lain untuk menyoroti masalah adalah dengan menciptakan “penjahat” dan memposisikan diri Anda sebagai pahlawan yang akan melawannya.
“Penjahat” ini tidak boleh berupa individu nyata atau pesaing, karena cara seperti itu akan tampak licik. Sebaliknya, ‘Si penjahat’ harus mewakili cara kuno dalam melakukan sesuatu, sistem peninggalan generasi lama, atau kekuatan yang menghambat pencapaian hasil yang diinginkan. Produk atau layanan Anda harus diposisikan sebagai solusi yang lebih optimal dan efektif untuk “penjahat” apa pun yang Anda tunjukkan.
Bagikan keuntungan dan cara baru dalam melakukan sesuatu
Setelah Anda menyoroti masalahnya, mungkin Anda akan tergoda untuk langsung mempromosikan produk Anda. Namun, ada langkah penting yang harus ditangani sebelum Anda mulai berbicara tentang solusi Anda dan fitur-fiturnya.
Meskipun menyoroti masalah akan menarik perhatian calon pelanggan, ini bukan cara paling efektif untuk mendorong mereka bertindak. Mereka mungkin masih ragu untuk berubah, terutama jika perubahan itu membutuhkan biaya di awal. Anda harus menunjukkan kepada mereka keuntungan dari tantangan tersebut, dan apa yang akan mereka dapatkan jika mereka memilih untuk melangkah maju.
“Cara baru” yang Anda presentasikan sebelumnya harus menghasilkan hasil atau hasil yang benar-benar diinginkan oleh calon pelanggan. Namun, Anda juga harus memposisikannya sebagai sesuatu yang hanya dapat dicapai dengan bantuan dari orang atau organisasi yang tepat, yaitu Anda.
Ingat, Anda sedang mempresentasikan visi Anda di sini, bukan produk Anda. Cara baru dalam melakukan sesuatu bukan tentang produk atau layanan Anda, melainkan bagaimana kehidupan akan terlihat setelah pelanggan potensial berinvestasi di dalamnya.
Posisi fitur sebagai kekuatan super
Anda telah melukiskan gambaran tentang inti masalah yang Anda selesaikan, perubahan dalam dunia calon pelanggan Anda, mengapa mereka harus memperhatikan, dan bagaimana mereka akan mendapatkan manfaat dari perubahan ini jika mereka mengambil tindakan.
Sekarang, tibalah waktu untuk mempresentasikan produk Anda sebagai solusi untuk masalah-masalah ini, dan jalur yang harus ditempuh oleh calon pelanggan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Ada dua cara untuk melakukannya, dan akan lebih efektif jika dilakukan keduanya:
Memposisikan fitur Anda melawan “cara lama” dalam melakukan sesuatu.
Memperkenalkan fitur sebagai kekuatan super untuk prospek Anda.
Gunakan daftar fitur, atau bahkan kuadran data yang membandingkan produk Anda dengan cara lama melakukan sesuatu, atau dengan pesaing Anda. Anda juga dapat menggunakan contoh bagaimana Anda telah membantu klien lain sebagai bukti bahwa produk atau layanan Anda layak untuk diinvestasikan.
![Top rated CRM quadrant](https://www-cms.pipedriveassets.com/cdn-cgi/image/quality=70,format=auto/https://www-cms.pipedriveassets.com/blog-assets/top-rated-crm-quadrant_191029_190933.png)
Produk Anda adalah kunci untuk berhasil di dunia baru atau mengalahkan "penjahat".
Dengan landasan yang sudah diletakkan, produk Anda bukan hanya sekumpulan fitur; fitur-fitur tersebut bertindak sebagai kekuatan super bagi calon pelanggan Anda untuk mencapai kesuksesan.
Dukung pelanggan Anda
Sebelum kita akan membahas cara menerapkan prinsip penjualan tradisional ke dalam pitch Anda, ada bagian penting terakhir dari alur cerita yang perlu dijelaskan terlebih dahulu.
Bagian itu adalah bukti. Bagaimana Anda mendukung klaim Anda? Bagaimana Anda telah menghasilkan hasil positif di masa lalu?
Gunakan kekuatan testimonial dan studi kasus untuk menunjukkan bukti sosial serta hasil yang dicapai klien setelah Anda bantu.
Ini adalah kesempatan Anda untuk menampilkan pahlawan lain dalam cerita Anda: pelanggan esksting dan calon pelanggan Anda saat ini. Tunjukkan bagaimana mereka telah meraih hasil positif dengan menggunakan produk atau layanan Anda, dan bagaimana Anda membantu mereka menavigasi dunia baru.
Empat Contoh Pitch Penjualan yang Baik (dan Kapan Menggunakannya)
Memiliki kerangka kerja untuk membentuk narasi memungkinkan Anda terhubung dengan calon pelanggan lebih dalam.
Sekarang saatnya membentuk cerita itu ke dalam berbagai skenario yang akan Anda temui sehari-hari.
Anda tidak akan melakukan presentasi penjualan skala penuh selama cold call; Anda memerlukan pembuka yang ringkas dan menarik yang hanya berlangsung satu atau dua menit. Inilah mengapa penting untuk membentuk cerita dan proposisi nilai Anda untuk berbagai aktivitas dan lingkungan penjualan.
Di sini, kita menjelajahi empat format yang paling umum, bersama dengan contoh pitch penjualan terbaik untuk setiap situasi, template pitch penjualan, dan cara menggunakan setiap peluang untuk menarik perhatian.
1. Panggilan Dingin (Cold Calling)
Setelah Anda mendapatkan perhatian calon pelanggan, ini adalah kesempatan sempurna untuk berbagi cerita Anda.
Namun, bukan berarti Anda harus langsung memulai pitch Anda begitu terhubung! Ikuti praktik terbaik cold calling dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Contoh skrip panggilan telepon sederhana:
“Hai, ini Jess dari JPM. Apa kabar? Kami sedang mengerjakan beberapa solusi untuk membantu Anda merekrut dan melatih generasi baru tenaga penjualan. Apakah Anda tertarik untuk mendengar lebih lanjut?”
Jika mereka mengatakan ya, saatnya memulai narasi Anda. Berikut cara menyusun cerita Anda menggunakan kerangka cold calling yang telah terbukti:
Perkenalan dan pembuka: Perkenalkan diri Anda dan buka dengan minat pada poin masalah tertentu.
Alasan menelepon: Tunjukkan mengapa calon pelanggan harus memperhatikan, membahas cara lama vs. cara baru, serta poin masalah (pastikan untuk personalisasi!).
Proposisi nilai: Bagikan beberapa hasil positif dari klien yang telah Anda bantu. Bingkai ini sebagai cerita pelanggan daripada sekadar fakta dingin.
Pertanyaan: Tanyakan apakah mereka tertarik dan tangani penolakan yang disampaikan secara langsung.
Penutup: Jadwalkan pertemuan di kalender.
2. Penjangkauan Melalui Email (Email Outreach)
Seperti cold calling, email Anda harus singkat dan langsung ke poin.
Kerangka email dingin sederhana:
Pembuka: Personalisasi pembuka Anda, dan hubungkan alasan Anda menghubungi mereka dengan relevansi yang jelas.
Pitch: Ringkas semua poin utama dalam satu paragraf, tidak lebih dari tiga kalimat.
Ajakan bertindak: Tanyakan apakah mereka tertarik dan sarankan panggilan cepat sebagai langkah berikutnya.
Contoh:
“Hai [NAMA], Selamat atas putaran pendanaan baru Anda dengan [INVESTOR]! Saya rasa pertumbuhan akan menjadi prioritas tinggi sekarang, jadi saya pikir Anda mungkin tertarik dengan ini.
Kami membantu perusahaan SaaS seperti Anda beralih dari cara penjualan berbasis kuota lama ke pendekatan penjualan berbasis aktivitas. Dengan sistem CRM kami, [KLIEN] telah mencapai [HASIL] menggunakan pendekatan ini.
Saya akan senang berbagi lebih banyak selama panggilan cepat minggu depan. Apakah ini menarik?”
3. Penjualan Sosial (Social Selling)
Dari LinkedIn hingga Twitter, pelanggan potensial Anda aktif bermedia sosial dan dapat dijangkau melalui media sosial.
Pendekatan utama dalam penjualan sosial:
Penjangkauan: Menghubungi, mengikuti, dan mengirim pesan ke prospek Anda.
Konten: Membuat konten yang selaras dengan narasi Anda.
Contoh undangan koneksi LinkedIn:
“Hai [NAMA], selamat atas pendanaan terbaru! Kami baru saja membantu [PERUSAHAAN] menghasilkan [HASIL] dan saya pikir Anda mungkin tertarik untuk belajar bagaimana kami melakukannya.”
Menyesuaikan pitch penjualan Anda ke dalam format dan saluran yang berbeda memungkinkan Anda tetap relevan dan menarik perhatian calon pelanggan dengan cara yang paling efektif.
![Elevator sales pitch](https://www-cms.pipedriveassets.com/cdn-cgi/image/quality=70,format=auto/https://www-cms.pipedriveassets.com/blog-assets/elevator-sales-pitch.png)
4. Elevator Pitch
Elevator pitch biasanya digunakan di acara jaringan atau ketika Anda bertemu seseorang di industri Anda untuk pertama kalinya. Pikirkan ini sebagai sesuatu yang dapat Anda sampaikan dengan mudah kepada seseorang dalam waktu kurang dari 30 detik, seperti saat berbagi perjalanan singkat di lift.
Ini adalah cara sederhana untuk menyampaikan solusi Anda secara ringkas. Manfaatkan peluang ini untuk membedakan diri Anda dari orang lain di ruangan itu dengan pitch penjualan yang digerakkan oleh narasi.
Pastikan untuk melatih elevator pitch Anda sebelum terjun ke lapangan. Uji pada rekan kerja Anda dan mintalah umpan balik mereka, atau bekerjalah sebagai tim untuk menyempurnakan satu pitch yang dapat digunakan oleh semua orang.
Cara Membuat Konten Pitch Penjualan yang Menarik
Mungkin Anda melihat daftar format pitch penjualan di atas dan bertanya, “Bagaimana dengan presentasi penjualan yang andal?”
Ini adalah jenis pitch penjualan yang paling umum dan, bisa dibilang, yang paling kompleks. Jenis ini membutuhkan waktu 30-60 menit, pertimbangan yang cermat, persiapan, dan pengujian – itulah mengapa dua bagian dari panduan ini didedikasikan sepenuhnya untuk membuat konten pitch penjualan yang menarik.
Di sini, Anda akan belajar bagaimana menyusun pitch penjualan Anda menjadi sebuah dek yang menjaga calon pelanggan tetap terlibat. Dengan menggunakan prinsip storytelling yang telah kita bahas sebelumnya, Anda akan segera menutup lebih banyak kesepakatan.
Personalisasi Konten
Seperti halnya personalisasi penting selama masa prospek dan komunikasi verbal Anda, hal ini juga layak diterapkan pada dek pitch Anda.
Bahkan sentuhan sederhana, seperti menggunakan warna merek calon pelanggan, dapat memberikan dampak besar. Namun, presentasi penjualan Anda tidak boleh sepenuhnya didaur ulang untuk banyak klien, karena setiap klien memiliki poin masalah dan kebutuhan yang berbeda.
Anda dapat meluangkan waktu untuk menyesuaikan presentasi penjualan karena biasanya ini disampaikan pada tahap hubungan yang lebih dalam dengan klien; mereka telah mendengar elevator pitch pada titik ini, atau mereka mendekati Anda dan menyatakan minat untuk mempelajari lebih lanjut.
Personalisasi juga harus diterapkan pada tantangan yang dihadapi calon pelanggan Anda. Hal ini sangat efektif jika Anda melayani industri yang berbeda, karena masing-masing akan memiliki serangkaian masalah dan tujuan yang unik.
Visualisasikan Data dan Poin Penting
Banyak tenaga penjualan membuat kesalahan dengan menggunakan terlalu banyak teks pada dek penjualan mereka. Dengan terlalu banyak salinan pada slide, Anda berisiko membuat informasi sulit dipahami dan kehilangan perhatian calon pelanggan Anda.
Karena itu, gunakan teks seminimal mungkin dan visualisasikan elemen sebanyak mungkin – terutama statistik dan data. Jika Anda perlu menjelaskan lebih detail, buat skrip sehingga Anda dapat berbicara berdasarkan statistik tersebut.
Anda harus dapat berbicara banyak tentang produk Anda sejauh minat calon pelanggan, tetapi tidak semua informasi perlu ditampilkan secara fisik di dek Anda, atau informasi tersebut akan terlalu sulit diikuti.
Ceritakan Sejarah Anda
Jika cerita tentang merek Anda relevan dengan masalah yang Anda selesaikan, jangan ragu untuk membagikan sejarahnya kepada prospek Anda.
Contoh singkat cerita kami: Pendiri Pipedrive, Timo Rein, memulai karier sebagai tenaga penjualan yang menginginkan CRM yang lebih baik agar lebih efisien dalam pekerjaannya. Alih-alih menunggu CRM tersebut muncul, ia memutuskan untuk mewujudkan visinya.
Pastikan untuk menghubungkan aspek-aspek cerita Anda dengan tantangan yang dihadapi calon pelanggan dan bagaimana Anda dapat membantu mereka mengatasinya. Meskipun latar belakang Anda tidak sepenuhnya meyakinkan, itu bisa menjadi langkah penting untuk menambahkan konteks dan membangun hubungan dengan calon pelanggan Anda.
Tambahkan Humor
Humor mungkin sulit dieksekusi, tetapi jangan takut untuk menunjukkan kepribadian Anda. Jika humor sesuai dengan merek Anda dan cocok dengan persona pembeli Anda, humor bisa menjadi cara yang efektif untuk terhubung dengan calon pelanggan Anda.
Humor membuat hubungan dengan pelanggan terasa lebih alami dan ramah, yang pada akhirnya membuat Anda lebih dapat dipercaya di mata pelanggan Anda.
Sebagai contoh, memasukkan meme, permainan kata, atau referensi budaya dapat memberikan dampak besar. Untuk mempromosikan toko baru mereka di Broadway, Casper membuat poster bergaya teater, penuh dengan permainan kata dan ulasan lucu, untuk menekankan kenyamanan kasur mereka. Ini juga menambahkan tingkat personalisasi pada pitch atau strategi pemasaran.
![Casper ad](https://www-cms.pipedriveassets.com/cdn-cgi/image/quality=70,format=auto/https://www-cms.pipedriveassets.com/blog-assets/Casper.png)
Be Succinct/Buatlah Sesingkat Mungkin
Anda umumnya memiliki waktu terbatas untuk melakukan pitch, jadi Anda harus ringkas. Ada banyak hal yang perlu disampaikan, termasuk:
Memperkenalkan diri dan membangun hubungan dengan cepat.
Mengajukan pertanyaan tentang calon pelanggan dan organisasi mereka.
Menyisakan waktu untuk sesi tanya jawab dan menangani penolakan .
Bersikap ringkas memungkinkan Anda untuk menggali kebutuhan calon pelanggan sebelum membagikan dek presentasi Anda. Ini juga memberi waktu yang cukup untuk menangani penolakan yang muncul dari calon pelanggan Anda.
Setelah menyusun dek Anda, tinjau slide dan hapus apa pun yang tidak penting pada tahap hubungan ini. Setidaknya, gabungkan slide yang memiliki poin serupa menjadi satu.
Jika Anda telah menyusun pitch selama 30 menit, tetapi calon pelanggan hanya memberi Anda 15 menit, coba jadwalkan waktu lain. Pitch Anda hanya akan efektif jika diberi waktu yang layak.
Tambahkan Konten untuk Dibagikan Secara Internal
Jika ada pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam proses pembelian, calon pelanggan yang menghadiri presentasi Anda mungkin ingin mendapatkan salinan slide Anda.
Memiliki dua versi dek Anda dapat membantu komunikasi internal:
Versi pertama: Hanya menyertakan teks yang memandu percakapan, seperti subjudul, data, dan poin-poin pendek.
Versi kedua: Ditujukan untuk penggunaan internal calon pelanggan, dengan detail tambahan di setiap slide yang tidak muat selama waktu yang dialokasikan atau yang akan mengalihkan perhatian dari pesan utama.
Tips untuk Menyampaikan Pitch Penjualan yang Efektif
1. Dapatkan Pemahaman Lebih Dalam tentang Prospek Anda
Lakukan riset sebelum panggilan:
Tinjau situs web perusahaan untuk mempelajari pelanggan dan proposisi nilainya.
Tinjau profil LinkedIn perusahaan untuk memahami struktur organisasi.
Lihat profil LinkedIn prospek untuk mengetahui perjalanan karier mereka.
Riset ini membantu membangun hubungan dan memastikan Anda mengajukan pertanyaan yang relevan.
2. Gunakan Bahasa Sederhana dan Ringkas
Hindari bahasa teknis kecuali calon pelanggan Anda memahaminya. Jika harus menggunakan istilah teknis, jelaskan makna dan relevansinya. Latih berbicara perlahan dan sedikit berbicara. Membiarkan calon pelanggan lebih banyak berbicara meningkatkan peluang keberhasilan Anda.
3. Fokus pada Fitur Utama saat Demo
Identifikasi tantangan utama prospek di awal percakapan. Sesuaikan demo Anda dengan fitur yang paling relevan dengan kebutuhan mereka. Hindari mencakup semua fitur karena bisa membingungkan dan tidak relevan. Sambungkan fitur ke hasil yang diinginkan calon pelanggan.
Latih Bahasa Tubuh yang Percaya Diri
Untuk pitching langsung, perhatikan:
Kontak mata: Menunjukkan perhatian dan minat dalam percakapan.
Postur tegak: Menarik bahu ke belakang dan luruskan tulang punggung.
Dagu terangkat: Hindari melihat ke bawah; arahkan pandangan ke depan.
Jabat tangan tegas: Membuat kesan pertama yang kuat.
Persiapkan Diri untuk Penolakan
Bersiaplah untuk pertanyaan dan penolakan dengan menyusun daftar penolakan umum serta responsnya. Latihan ini meningkatkan kredibilitas Anda dan memberi kesan profesional.
Tambahkan penolakan baru ke perpustakaan tim Anda setiap kali mendengar penolakan baru.
Bawa Percakapan ke Tahap Berikutnya
Ambil langkah untuk menutup transaksi, seperti meminta calon pelanggan mencoba perangkat lunak Anda, mengirimkan proposal, atau menjadwalkan pertemuan lanjutan. Pimpin percakapan dan buat calon pelanggan merasa mereka berada di tangan yang tepat.
![Curveball questions](https://www-cms.pipedriveassets.com/cdn-cgi/image/quality=70,format=auto/https://www-cms.pipedriveassets.com/blog-assets/curveball-questions.jpg)
Cara Membuat Pitch Penjualan: Pelajaran yang Kami Pelajari
Poin-poin Penting untuk Menghasilkan Pitch Penjualan yang Efektif:
- Lakukan Penelitian Mendalam:
Pelajari perusahaan prospek untuk memahami tantangan dan tujuan mereka.
Tinjau profil LinkedIn untuk mengetahui minat pribadi dan latar belakang profesional.
- Personalisasi Pitch Anda:
Referensikan detail spesifik tentang latar belakang, minat, dan pengalaman calon pelanggan untuk membangun hubungan.
- Gunakan Skrip Terstruktur:
Perkenalkan diri: Mulai dengan perkenalan yang kuat.
Jelaskan alasan menelepon: Sambungkan alasan dengan kebutuhan mereka.
Sampaikan proposisi nilai: Fokus pada manfaat yang relevan.
Ajukan pertanyaan: Gali lebih dalam kebutuhan mereka.
Penutup: Jadwalkan tindak lanjut atau pertemuan.
- Buat Email yang Singkat:
Tuliskan email sepanjang 50–125 kata yang dipersonalisasi dan berfokus pada manfaat.
- Libatkan Prospek di Media Sosial:
Hubungi mereka melalui LinkedIn atau X (sebelumnya Twitter) dengan pesan yang relevan dan personal.
- Latih Pitch Ringkas:
Pastikan Anda dapat menyampaikan pitch dalam waktu 30 detik atau kurang.
- Sesuaikan Dek Presentasi Penjualan Anda:
Fokus pada tantangan unik masing-masing prospek.
Gunakan teks seminimal mungkin dan visualisasikan poin-poin penting.
- Sesuaikan Demo dengan Fitur Relevan:
Soroti fitur yang secara langsung mengatasi tantangan utama calon pelanggan dan hubungkan dengan hasil yang mereka inginkan.
- Pertahankan Bahasa Tubuh yang Percaya Diri:
Lakukan kontak mata, berdiri tegak, dan berikan jabat tangan yang kuat.
- Siapkan Jawaban untuk Penolakan:
Antisipasi pertanyaan dan keberatan, dan latih respons untuk menjawabnya dengan percaya diri.
- Arahkan Percakapan ke Langkah Berikutnya:
Akhiri dengan ajakan bertindak yang jelas, seperti uji coba, proposal, atau pertemuan tindak lanjut.
Strategi Pitch Penjualan dalam Tinjauan
Pitch penjualan yang sukses:
Melibatkan dan Meyakinkan: Membuat calon pelanggan tetap tertarik sambil menyampaikan narasi yang menarik.
Menginspirasi Keyakinan: Membantu calon pelanggan melihat cara yang lebih baik untuk mencapai tujuan mereka melalui solusi Anda.
Selaras Secara Organisasi: Pastikan konsistensi dalam penjualan, pemasaran, layanan pelanggan, dan solusi produk Anda.
Komunikasikan Cara yang Lebih Baik:
Tunjukkan kepada calon pelanggan bagaimana solusi Anda dapat membantu mereka mencapai hasil dengan "kekuatan super" yang Anda tawarkan.
Dengan menerapkan strategi ini, Anda dapat membuat pitch penjualan yang tidak hanya relevan tetapi juga menginspirasi dan menarik perhatian calon pelanggan setiap saat.