Log masuk

20 KPI terpenting yang harus dipantau oleh tim penjualan

KPIs for Sales

Dalam dunia penjualan KPI adalah metrik terpenting bagi tim Anda. Jika diterapkan dengan benar, KPI dapat memberikan wawasan berharga untuk mengoptimalkan proses penjualan.

Anda tidak bisa meningkatkan sesuatu yang tidak diukur, tetapi memilih metrik yang tepat untuk mencapai tujuan bisa menjadi sebuah tantangan.

Dalam artikel ini, kami membahas 20 KPI yang penting untuk dipantau oleh tim penjualan, sehingga Anda dapat menentukan mana yang paling relevan untuk bisnis Anda.


Apa itu KPI dalam penjualan?

KPI (key performance indicators) dalam penjualan adalah ukuran yang digunakan tim penjualan untuk melacak kemajuan terhadap tujuan dan target bisnis yang lebih luas. KPI membantu mengevaluasi efektivitas strategi penjualan, sehingga Anda dapat menentukan apakah aktivitas penjualan sudah berjalan dengan baik atau perlu penyesuaian pendekatan.


Memilih KPI penjualan yang tepat

Untuk pelacakan yang paling akurat, tetapkan target dan tujuan penjualan yang spesifik, lalu sesuaikan KPI Anda dengan tujuan tersebut. Perusahaan dengan target seperti “jual sebanyak mungkin” akan kesulitan mengukur apakah tim dan setiap tenaga penjualan telah mencapai target tersebut.

Demikian pula, manajer penjualan yang hanya memantau jumlah transaksi yang ditutup” atau ”deals closed”, bisa kehilangan gambaran tentang hambatan yang dihadapi timnya jika tidak sekaligus mengukur aktivitas lain, seperti proposal yang dikirim atau demo yang diadakan.

Setiap perusahaan memiliki tujuan unik masing-masing. Dua perusahaan mungkin menjual produk yang sama, tetapi yang satunya mungkin berfokus pada ekspansi ke wilayah baru, sementara yang lain menargetkan peningkatan jumlah pelanggan lokal.

Tujuan penjualan biasanya terbagi dalam dua kategori:

  • Activity goals. Tujuan berdasarkan tindakan tim Anda,misalnya, meningkatkan jumlah panggilan awal untuk profil pelanggan dalam segmen tertentu.

  • Performance-based goals.Tujuan berdasarkan hasil, seperti, meningkatkan pendapatan tahunan sebesar 25%.

Setelah menentukan tujuan penjualan, buatlah mereka lebih efektif dan hindari ketidakpastian dengan menggunakan metode SMART goal , yaitu tujuan yang spesifik (Specific), terukur (Measurable), dapat dicapai (Achievable), relevan (Relevant), dan memiliki batas waktu yang jelas (Time-bound).

Contoh tujuan SMART: Pada akhir kuartal ke-4, tim penjualan akan meningkatkan nilai rata-rata transaksi sebesar 20% dari tahun sebelumnya.

Tujuan spesifik penjualan (objektif) adalah tindakan yang direncanakan untuk mencapai target tersebut dan KPI adalah apa yang akan diukur untuk melacak kemajuan.

Berikut adalah contoh dari setiap target penjualan dan objektifnya, termasuk contoh KPI penjualan yang sesuai:

Tujuan

Objektif dan KPI

Contoh activity goals: Meningkatkan jumlah pelanggan baru di wilayah selatan sebesar 10% pada akhir kuartal ke-3.

Objektif: Meningkatkan jumlah panggilan dan demo di wilayah selatan sebesar 40%.

KPI yang perlu dilacak:

  • Volume penjualan berdasarkan lokasi

  • Panggilan yang dilakukan di lokasi

  • Email yang dikirim ke lokasi

  • Proposal yang dikirim ke lokasi

  • Demo penjualan yang diadakan di lokasi


Jumlah transaksi dalam pipeline dari lokasi tersebut

Contoh performance-based goals: Meningkatkan pendapatan penjualan sebesar 5% pada akhir tahun fiskal.

Objektif: Meningkatkan pendapatan bulanan sebesar $190.000.

KPI yang perlu dilacak:

  • Pencapaian kuota

  • Transaksi yang ditutup

  • Tingkat konversi

  • Tingkat kemenangan

  • Ukuran transaksi rata-rata

  • Jumlah cross-sell dan upsell

  • Pendapatan tahunan


Seperti yang disebutkan di atas, tujuan yang tepat untuk tim Anda akan bergantung pada tujuan penjualan dan tujuan bisnis yang lebih luas. Tujuan tersebut juga akan bergantung pada kinerja tim Anda.

Misalnya, menetapkan target pendapatan yang terlalu ambisius tidak akan masuk akal jika tim Anda tidak dapat mencapainya. Identifikasi langkah perubahan jangka pendek mana yang akan mempengaruhi kesuksesan jangka panjang Anda.

Penting juga untuk dicatat bahwa objektif dari aktivitas penjualan Anda akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti industri, lokasi, dan ukuran perusahaan.

Pertimbangkan contoh objektif penjualan ini: Sebuah perusahaan perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) dan sebuah toko roti keduanya ingin meningkatkan tingkat pertumbuhan penjualan mereka. Toko roti menargetkan kenaikan 10% setelah memasang iklan radio lokal, sementara target perusahaan SaaS adalah kenaikan 25% melalui dorongan pemasaran besar-besaran.

Setelah Anda menetapkan target utama dan objektif Anda, saatnya untuk memilih KPI yang akan membantu tim Anda agar bekerja dengan baik dan terus berkembang.


20 KPI penjualan untuk tim penjualan

Meskipun tujuan dan objektif akan bersifat unik untuk setiap perusahaan, ada beberapa KPI efektif yang dapat mengukur kinerja tim dalam mencapai tujuan spesifiknya.

Berikut adalah 20 KPI yang dapat dipertimbangkan oleh manajer penjualan.

1. Pertumbuhan penjualan bulanan

Setiap manajer penjualan harus mengukur pertumbuhan penjualan dari waktu ke waktu. Hal ini membantu pemimpin penjualan menemukan masalah dengan cepat dan memperbaikinya.

Misalnya, jika sebuah dealer mobil mengalami penurunan penjualan bulanan setelah liburan, menawarkan diskon besar dapat menarik minat lebih banyak pembeli.

Menetapkan target pertumbuhan penjualan bulanan juga memotivasi anggota tim penjualan untuk bekerja dengan giat, karena mereka memiliki tujuan untuk dicapai dalam periode empat minggu.

Pertumbuhan penjualan bulanan = ((Penjualan bulan ini − penjualan bulan sebelumnya) ÷ penjualan bulan sebelumnya) × 100


2. Margin keuntungan rata-rata

Margin keuntungan rata-rata hanya fokus pada keuntungan dari pendapatan penjualan. Nilai margin ini membantu Anda untuk mengetahui apakah upaya penjualan berkontribusi pada pendapatan perusahaan dan apakah strategi tersebut berkelanjutan.

Hitung margin keuntungan dengan mengurangi biaya dari pendapatan penjualan Anda.

Cara menghitung margin keuntungan rata-rata:

Margin keuntungan rata-rata = (Pendapatan bersih ÷ penjualan bersih) × 100


3. Nilai pembelian rata-rata

Nilai pembelian rata-rata adalah jumlah rata-rata yang dibelanjakan pelanggan untuk produk atau layanan Anda. Ini adalah metrik ideal untuk perusahaan yang fokus pada peningkatan pendapatan dari pelanggan yang sudah ada.

Mengukur seberapa banyak yang biasanya dibelanjakan pelanggan per pembelian dapat memberikan pemahaman tentang faktor yang mendorong transaksi yang lebih besar. Jika Anda memisahkannya berdasarkan segmen pelanggan, Anda juga dapat mengidentifikasi pelanggan mana yang paling banyak berbelanja.

Cara menghitung nilai pembelian rata-rata:

Nilai pembelian rata-rata = Total penjualan ÷ jumlah pelanggan atau transaksi


Misalnya, jika total penjualan Anda mencapai $3.000.000 dan Anda memiliki 3.000 pelanggan, nilai pembelian rata-rata Anda adalah $1.000.

4. Biaya akuisisi pelanggan

Biaya akuisisi pelanggan atau Customer Acquisition Cost (CAC) adalah biaya yang diperlukan untuk mendapatkan pelanggan baru, termasuk semua biaya penjualan dan pemasaran, gaji, serta biaya operasional. KPI ini membantu perusahaan menetapkan anggaran untuk memastikan akuisisi pelanggan baru tetap berkelanjutan.

Cara menghitung CAC:

CAC = Total biaya penjualan dan pemasaran ÷ jumlah pelanggan baru


5. Nilai rata-rata seumur hidup pelanggan

Nilai rata-rata seumur hidup pelanggan atau customer lifetime value (CLV/CLTV) memperkirakan berapa banyak pendapatan yang diperoleh perusahaan dari satu pelanggan sepanjang masa hubungan bisnis mereka.

CLV adalah metrik penting untuk mengukur kinerja penjualan dan menentukan segmen pelanggan mana yang paling menguntungkan. Anda juga dapat melihat segmen mana yang memerlukan pembinaan tambahan untuk mendorong pembelian berulang atau transaksi dalam jumlah yang lebih besar.

Cara menghitung nilai seumur hidup pelanggan:

Rata-rata CLV = Rata-rata nilai pelanggan × Rata-rata masa r pelanggan


6. Tingkat retensi dan churn

Tingkat retensi dan churn pelanggan adalah dua sisi dari koin yang sama.

Tingkat retensi pelanggan adalah persentase pelanggan yang terus membeli atau berlangganan produk atau layanan Anda. Metrik ini mencerminkan kemampuan tim penjualan Anda dalam membangun loyalitas pelanggan dan mendukung penjualan berulang.

Sebaliknya, tingkat churn mencerminkan persentase pelanggan yang tidak melanjutkan berlangganan atau berhenti membeli. Metrik ini dapat menunjukkan masalah yang ada pada produk atau penawaran Anda; ini juga dapat mengindikasikan adanya persaingan.

Cara menghitung tingkat churn dan retensi:

Tingkat churn = (Jumlah pelanggan yang hilang ÷ jumlah pelanggan awal) × 100

Tingkat retensi = 1 ÷ nilai tingkat churn


7. Pemesanan penjualan bulanan

KPI sales booking atau pemesanan penjualan menghitung nilai produk yang berhasil dijual dikurangi biaya dalam jangka waktu tertentu.

Dalam industri SaaS, melacak pemesanan penjualan bulanan membantu mengukur nilai transaksi yang diperoleh. Pemimpin penjualan juga menggunakannya untuk meramalkan dan mendukung strategi penjualan.

Cara menghitung pemesanan penjualan bulanan:

Pemesanan penjualan bulanan = Total nilai pemesanan baru untuk bulan tersebut − (biaya rata-rata per transaksi × jumlah total pemesanan)


8. Jumlah panggilan atau email per tenaga penjualan

Jika Anda ingin mengukur kinerja individu tenaga penjualan,Anda dapat melacak produktivitas mereka melalui jumlah panggilan atau email yang dikirim per hari atau per bulan.

Ketika dikombinasikan dengan tingkat keberhasilan (seperti rasio penutupan), Anda dapat memahami aktivitas yang menghasilkan prospek terbaik.

Misalnya, target Anda adalah menjadwalkan 10 demo per tenaga penjualan , per bulan, dan biasanya membutuhkan 100 panggilan untuk mencapainya (tingkat pemesanan demo sebesar 10%). Mengukur panggilan per perwakilan membantu Anda mengidentifikasi apakah seorang tenaga penjualan mengalami kesulitan menjadwalkan demo meskipun telah mencapai jumlah panggilan yang ditargetkan, sehingga Anda dapat memberikan dukungan.


9. Penjualan per tenaga penjualan

KPI berbasis kinerja ini membantu manajer dalam menetapkan target penjualan. Metrik ini menunjukkan rata-rata penjualan yang dicapai oleh tenaga penjualan dalam periode tertentu, seperti penjualan rata-rata per individu di bulan Januari. Jika Januari adalah periode yang lebih lambat dibandingkan Desember, misalnya, Anda dapat menetapkan target yang lebih realistis.

Penting untuk dicatat bahwa tenaga penjualan dan situasi saat itu dapat bervariasi, jadi pastikan untuk mempertimbangkan hal ini saat menggunakan metrik ini. Tenaga penjualan yang berkinerja tinggi mungkin menjual jauh lebih banyak daripada rekan-rekannya dan mereka yang bekerja di lapangan mungkin menjual produk dengan nilai lebih tinggi dibandingkan tenaga penjualan internal.

Namun, ini adalah metrik penting untuk mengukur pertumbuhan dan membandingkan penjualan lintas periode.

Cara menghitung penjualan per tenaga penjualan:

Penjualan per tenaga penjualan = Total penjualan dalam periode tertentu ÷ jumlah tenaga penjualan


10. Panggilan demo bulanan

Melacak panggilan demo penjualan tiap bulan membantu perusahaan memprediksi berapa banyak pelanggan yang akan membeli.

Pelanggan yang berada di tahap demo lebih cenderung untuk berkonversi dibandingkan mereka yang berada di tahap awal siklus penjualan. Mengetahui berapa banyak pelanggan yang mengikuti demo untuk mempelajari produk Anda dan kemudian berkonversi membantu Anda dalam memperkirakan seberapa baik hasilnya di periode mendatang.

Misalnya, jika Anda biasanya mengonversi 10% dari demo dan tim Anda menjadwalkan 100 demo bulan ini, Anda dapat memperkirakan akan menutup sekitar 10 penjualan. Jika angka itu menurun di bulan selanjutnya, Anda dapat mengevaluasi proses untuk melihat apa yang berubah.

Tip utama: Lacak panggilan demo bulanan di dalam sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM). Ini membantu dalam penilaian saluran penjualan dan membantu tim penjualan dalam mengonversi prospek menjadi pelanggan.


11. Tingkat konversi prospek

Tingkat konversi prospek, atau lead-to-sale conversion rate , adalah persentase prospek yang dikonversi menjadi penjualan.

Fokus pada prospek yang memenuhi syarat penjualan membantu menentukan tingkat keberhasilan tim penjualan Anda. Anda juga dapat menghitungnya secara luas untuk mengukur efektivitas penjualan dan memastikan tim pemasaran bekerja sama untuk mengonversi prospek.

Cara menghitung tingkat konversi prospek

Tingkat konversi prospek = (Total jumlah penjualan ÷ total jumlah prospek) × 100


Misalnya, jika Anda memiliki 2.000 prospek yang memenuhi syarat penjualan dan menghasilkan total 200 penjualan selama periode tertentu, tingkat keberhasilan (win rate) tim penjualan Anda adalah 10%.

12. Peluang penjualan

Peluang penjualan memperkirakan nilai dari suatu prospek berdasarkan kemungkinan penutupan penjualan.

Kelompokkan prospek ke dalam kategori atau tahap yang berbeda, seperti proposal, kualifikasi, atau negosiasi, lalu beri mereka bobot yang berbeda berdasarkan bagaimana peluang tersebut berkembang.

Cara menghitung peluang penjualan:

Peluang penjualan = Nilai penjualan × status peluang


Misalnya, jika Anda memberikan bobot 0,2 untuk tahap proposal dan memperkirakan sebuah kesepakatan senilai $100.000, maka peluang penjualannya adalah senilai $20.000.

13. Pencapaian target penjualan

Pencapaian target penjualan memungkinkan Anda untuk melacak kinerja tim penjualan dibandingkan dengan periode sebelumnya atau terhadap target sebelumnya.

Anda dapat mengetahui apakah tim Anda mencapai kuota, membandingkan pendapatan dengan hasil prediksi Anda, dan mengidentifikasi tenaga penjualan individu yang membutuhkan bantuan.

Cara menghitung pencapaian target penjualan:

Pencapaian target penjualan = (Penjualan untuk periode saat ini ÷ target penjualan) × 100


14. Rasio penawaran terhadap penutupan

Rasio penawaran harga terhadap penutupan atau quote-to-close ratio membandingkan jumlah transaksi yang ditutup dengan jumlah penawaran yang dikirimkan. Anda dapat menggunakannya untuk menilai efektivitas tenaga penjualan Anda dengan membandingkannya dengan tren sebelumnya atau target saat ini.

Cara menghitung rasio penawaran terhadap penutupan:

Rasio penawaran terhadap penutupan = (Jumlah transaksi yang berhasil ditutup ÷ jumlah penawaran) × 100


Misalnya, jika tenaga penjualan berhasil menutup 30 kesepakatan dari 150 penawaran, maka rasio penawaran harga terhadap penutupan mereka adalah sekitar 20%.

15. Pendapatan berulang bulanan dan pendapatan berulang tahunan

Pendapatan berulang bulanan atau monthly recurring revenue (MRR) menunjukkan pendapatan yang dapat diharapkan perusahaan per bulannya dari sumber pendapatan berulang (misalnya, program berlangganan). Pendapatan berulang tahunan atau annual recurring revenue (ARR) menghitung pendapatan berulang yang dihasilkan dari bisnis berlangganan atau kontrak jangka panjang, seperti perusahaan dengan kontrak dua tahun.

Anda juga dapat menggunakan ARR untuk gambaran yang lebih luas tentang bisnis langganan bulanan Anda; MRR memberi Anda gambaran jangka pendek, sementara ARR memberi gambaran jangka panjang.

Cara menghitung MRR dan ARR:

MRR = Total jumlah pelanggan yang membayar pada bulan tersebut × rata-rata pendapatan per pelanggan pada bulan tersebut


Jika basis pelanggan Anda tetap konstan atau untuk mendapatkan perkiraan kasar, Anda cukup mengalikan MRR dengan 12. Jika, seperti kebanyakan bisnis, basis pelanggan Anda bervariasi setiap bulan karena pembatalan atau faktor lain, ARR bisa menjadi lebih kompleks.

Pada akhirnya, ARR dapat dihitung dengan rumus ini:

ARR = (Total pendapatan dari langganan tahunan) + (Pendapatan berulang lainnya) − (Pembatalan)


16. Pendapatan rata-rata per akun

Pendapatan rata-rata per akun berguna saat membuat kampanye pemasaran yang menyasar audiens bernilai tinggi dan menggunakan pendekatan berbasis akun untuk penjualan.

Metrik ini membantu tim penjualan Anda fokus pada prospek baru yang memiliki karakteristik yang sama dengan akun pelanggan terbesar yang sudah ada.

Cara menghitung pendapatan rata-rata per akun:

Pendapatan rata-rata per akun = MRR ÷ total jumlah akun


17. Volume penjualan berdasarkan lokasi

Melacak volume penjualan berdasarkan lokasi membantu mengidentifikasi permintaan paling tinggi untuk produk Anda dan menetapkan dasar untuk mengubah strategi penjualan Anda.

Jika ada penjualan dan permintaan yang tinggi di suatu tempat, Anda bisa fokus untuk mengoptimalkan penawaran Anda di lokasi tersebut.

Metrik ini juga dapat mendukung pengujian A/B pada strategi penjualan Anda. Misalnya, jika California dan Florida memiliki tingkat penjualan yang serupa, Anda dapat menggunakan pengujian A/B untuk menjalankan penjualan di Florida dan melihat apakah taktik tersebut menghasilkan lebih banyak penjualan baru dibandingkan di California tanpa promosi atau diskon.

Cara menghitung volume penjualan berdasarkan lokasi:

Volume penjualan berdasarkan lokasi = (Jumlah penjualan di lokasi target ÷ total jumlah penjualan) × 100


18. Tingkat upsell dan cross-sell

Teknik upsell dan cross-sell yang efektif adalah kunci untuk meningkatkan pendapatan, karena seringkali lebih mudah meyakinkan pelanggan yang sudah mempercayai bisnis Anda untuk membeli.

Faktanya, McKinsey menemukan bahwa cross-selling menyumbang 21% dari nilai yang diperoleh perusahaan dari pendapatan.

Melacak tingkat upsell dan cross-sell dapat membantu Anda mengidentifikasi strategi terbaik untuk segmen pelanggan tertentu.

Misalnya, Anda mungkin mengetahui bahwa fitur produk tertentu lebih mudah untuk di-upsell ke manajer proyek. Dengan informasi ini, tenaga penjualan Anda dapat fokus mendorong upsell dengan pelanggan yang serupa.

Cara menghitung tingkat upsell dan cross-sell:

Tingkat upsell % = Pendapatan dari upsell ÷ total pendapatan

Tingkat cross-sell % = Pendapatan dari cross-sell ÷ total pendapatan


19. Rata-rata durasi siklus penjualan

Memahami rata-rata durasi siklus penjualan dari tim Anda dapat membantu mengoptimalkan proses penjualan secara online dan offline.

Anda dapat menggunakannya untuk membandingkan berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap tenaga penjualan untuk menutup kesepakatan dan bagaimana hal itu mempengaruhi tingkat penutupan dan retensi pelanggan.

Misalnya, jika tenaga penjualan menutup penjualan dengan cepat tetapi pelanggan tersebut sering membatalkan langganan dalam waktu singkati, Anda mungkin memerlukan siklus penjualan yang lebih panjang untuk memastikan kesesuaian produk dengan kebutuhan pelanggan.

Cara menghitung rata-rata durasi siklus penjualan:

Rata-rata siklus penjualan = Total durasi semua transaksi berdasarkan hari ÷ total jumlah transaksi


20. Waktu respons rata-rata

Waktu respons rata-rata adalah pengukuran jumlah rata-rata waktu yang dibutuhkan tim penjualan Anda untuk merespons prospek baru yang mengisi formulir atau melakukan pendekatan ke prospek yang memenuhi syarat.

KPI ini menekankan pentingnya upaya tindak lanjut penjualan yang cepat ketika prospek dalam fase menghadapi masalah paling mendesak.

Cara menghitung waktu respons rata-rata:

Waktu respons rata-rata = Total waktu untuk merespons tiket ÷ total jumlah tiket


Benchmark KPI untuk tim penjualan

Benchmark atau tolok ukur tim Anda akan bergantung pada industri dan kinerja saat ini.

Anda dapat menemukan benchmark melalui sumber industri, seperti laporan dari Technology & Services Industry Association atau sumber dari pemerintah seperti the U.S. Bureau of Labor Statics.

Ada juga alat pihak ketiga seperti KPI Industri dari Insider Intelligence yang dapat membantu.

Namun, kebanyakan tim penjualan akan mulai dengan mengukur kinerja terkini terhadap benchmark sebelumnya.

Misalnya, jika tingkat penutupan Anda adalah 10% pada kuartal lalu, Anda dapat menargetkan 12% pada kuartal ini. Jika tim Anda mencapai tujuan ini dengan mudah, targetkan 15% di kuartal berikutnya. Jika benchmark tersebut dianggap sulit, tetapkan di 12% dan evaluasi kembali proses penjualan Anda.


Melacak KPI penjualan menggunakan dashboard CRM dari Pipedrive

Pipedrive adalah CRM yang membantu Anda mengelola pipeline penjualan Anda, memantau prospek, dan mengotomatisasi proses penjualan Anda.

Dashboard Pipedrive menyajikan wawasan real-time tentang aktivitas penjualan mana yang menghasilkan penjualan terbanyak. Anda juga dapat mengidentifikasi tenaga penjualan mana yang mencapai target sehingga bisa diberi penghargaan atas kerja keras mereka.

Anda dapat menetapkan target dan membuat laporan penjualan di dashboard KPI Pipedrive untuk melacak indikator seperti tingkat keberhasilan, jumlah transaksi dalam pipeline, dan aktivitas penjualan.

Membuat laporan KPI Pipedrive

Laporan Pipedrive memberikan wawasan tentang kinerja pipeline, transaksi, prospek, dan tenaga penjualan Anda. Anda juga dapat menggunakan fitur Insights untuk meramalkan pendapatan yang diproyeksikan berdasarkan transaksi dalam pipeline penjualan Anda.

Membuat laporan KPI Pipedrive


Sesuaikan dashboard Anda untuk menampilkan data penjualan dengan format yang paling sesuai untuk Anda. Ada lima jenis grafik yang berbeda yang tersedia di Insights:

  • Grafik kolom

  • Grafik batang

  • Grafik lingkaran

  • Grafik kartu skor

  • Grafik tabel

Atur bagan-bagan ini untuk dengan mudah mengidentifikasi peluang dan hambatan dalam pipeline penjualan Anda.

Melacak KPI dengan menetapkan tujuan di Pipedrive

Untuk memantau KPI Anda di dalam Pipedrive, mulailah dengan menetapkan target sehingga Anda dapat melacak kemajuan dan memprediksi pendapatan.

Misalnya, jika Anda ingin menghasilkan $10.000 dalam penjualan bulanan, Anda dapat melacak kemajuan Anda dengan laporan perbandingan antara transaksi yang berhasil ditutup dan prediksi penjualan.

Sebagai alternatif, Anda dapat menetapkan target individu untuk setiap tenaga penjualan agar mereka tetap berada di jalur yang benar, seperti yang ditunjukkan dalam gambar di bawah.

Melacak KPI dengan menetapkan tujuan di Pipedrive


Perkiraan pendapatan memungkinkan Anda untuk melacak konversi saluran penjualan untuk melihat apakah ada penurunan.


Kesimpulan

Melacak KPI penjualan sangat penting , tetapi tindakan yang Anda ambil berdasarkan analisis data itulah yang menjadi kunci strategi penjualan yang efektif.

CRM seperti Pipedrive memudahkan analisis data penjualan dengan cara yang efisien. Daftar untuk uji coba gratis dan lihat sendiri manfaatnya.

Mendorong pertumbuhan bisnis

Mendorong pertumbuhan bisnis