Dalam beberapa tahun terakhir, ribuan wanita inspiratif di dunia pemasaran telah membuat kemajuan besar dalam mencapai kesetaraan gender. Saat ini, 60% dari pekerjaan di bidang marketing di Amerika Serikat dipegang oleh wanita.
Bahkan, penelitian oleh ANA menemukan bahwa dari 870 perusahaan anggotanya pada tahun 2020, 56% eksekutif tingkat senior adalah wanita—peningkatan sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Perbaikan dalam keberagaman gender di bidang pemasaran ini adalah kabar baik yang mencerminkan ketangguhan para wanita di dunia pemasaran di seluruh dunia.
Oleh karena itu, kami telah menyusun daftar 13 pemimpin perempuan inspiratif yang telah meraih kesuksesan di bidang pemasaran. Mulai dari pengusaha visioner hingga eksekutif tingkat C, berikut adalah kisah-kisah motivasi mereka.
1. Maggie Chan Jones
Maggie Chan Jones adalah seorang perintis di bidang pemasaran. Pada usia 14 tahun, Maggie berhasil meyakinkan keluarganya untuk pindah dari Hong Kong ke Amerika Serikat demi peluang pendidikan yang lebih baik.
Setelah meraih gelar MBA dari Universitas Cornell, Maggie memulai karir marketingnya di Microsoft. Kariernya melesat dengan cepat, hingga akhirnya memimpin strategi pemasaran sebagai Direktur Cloud Services dan Office 365. Setelah itu, Maggie membuat sejarah dengan menjadi Chief Marketing Officer (CMO) wanita pertama di SAP, di mana ia memimpin tim pemasaran global yang terdiri dari 1.300 orang.
Pada tahun 2017, Forbes menobatkan Maggie sebagai CMO paling berpengaruh ke-15 di dunia yang memperkuat karirnya dalam dunia pemasaran. Saat ini, Maggie mendirikan Tenshey, sebuah perusahaan yang bertujuan memberdayakan orang-orang dari berbagai latar belakang untuk mencapai kesetaraan dalam kepemimpinan.
Nasihat favorit Maggie berasal dari neneknya: "Jadilah bahagia dan jadilah dirimu sendiri."
2. Michele Linn
Ketika Content Marketing Institute (CMI) didirikan pada tahun 2011 untuk memajukan praktik content marketing, Michele Linn direkrut untuk meluncurkan strategi blog dan editorialnya. Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman sebagai manajer pemasaran dan konsultan, Michele sangat cocok untuk posisi ini. Selama masa kerjanya, ia berhasil mengembangkan audiens CMI menjadi lebih dari 200.000 pelanggan.
Pada tahun 2015, Michele dinobatkan sebagai salah satu “Wanita Terbaik di Media” oleh majalah Folio, dan pada tahun 2017, ia meninggalkan CMI untuk mengejar impian jangka panjangnya: menghasilkan riset orisinal. Selama periode ini, Michele juga menjadi co-host Marketing Breakout Podcast, program yang berfokus pada solusi kreatif untuk masalah pemasaran yang umum.
Dari sinilah Michele mendirikan Mantis Research, sebuah organisasi riset berbasis survei yang membantu perusahaan mendapatkan wawasan praktis dari data mereka.
Dengan karir yang gemilang sebagai salah satu pemimpin pemikiran awal di bidang content marketing, dedikasi dan pengetahuan Michele terhadap pekerjaannya jelas terlihat.
3. Cara Scharf
Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang periklanan dan pemasaran, Cara Scharf telah menunjukkan keahliannya yang luar biasa. Memulai karir sebagai Senior Media Buyer pada tahun 1980-an, ia dengan cepat naik menjadi Executive Vice President (EVP) di Tangible Media. Selama masa jabatannya, Cara berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan dari $10 juta menjadi $50 juta.
Cara telah menerima lebih dari selusin penghargaan bergengsi atas kontribusinya di dunia pemasaran, termasuk penghargaan Marketing & Advertisement Entrepreneur 2018 dan Most Innovative Marketing and Advertising Executive Northeast 2017.
Pada tahun 2009, ia mendirikan Fearless Media, perusahaan yang menawarkan layanan perencanaan strategis, PR, media, dan pemasaran yang komprehensif. Selain itu, Cara juga menjabat sebagai Executive Vice President di ReKTGlobal, sebuah organisasi hiburan inovatif. Bersama Fearless Media, ReKTGlobal fokus pada pengelolaan merek di industri e-sport.
Dalam sebuah wawancara dengan Insight Success, Cara berbagi tentang keberanian yang ia terapkan:
"Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi wanita adalah tidak selalu dianggap serius. Untuk memulai, Anda tidak membutuhkan rasa percaya diri, Anda butuh keberanian. Rasa percaya diri akan muncul ketika Anda tahu bahwa Anda mampu mengatasi segala rintangan. Hanya 0,1% pendiri perusahaan periklanan adalah perempuan. Itu yang saya pikirkan ketika mulai meragukan kemampuan saya. Saya ada di sini setelah 10 tahun. Jika saya menjalankan bisnis yang sukses hampir 10 tahun sekarang – itu pasti berarti sesuatu."
Ikuti Cara Scharf untuk mendapatkan inspirasi dalam menciptakan kreativitas di industri pemasaran dan mempelajari cara menghadapi tantangan dalam kampanye iklan politik.
4. Ann Hadley
Ann Handley adalah salah satu sosok paling berpengaruh dalam dunia pemasaran. Sebagai penulis buku terlaris Everybody Writes: Your Go-To Guide to Creating Ridiculously Good Content dan Content Rules, nasihat pemasaran Ann telah menjangkau ribuan pembaca. Ia juga menjadi kontributor tetap untuk berbagai publikasi ternama seperti Entrepreneur, IBM, Huffington Post, NPR, dan Wall Street Journal.
Di awal kariernya, Ann mendirikan ClickZ, salah satu sumber informasi digital marketing paling awal. Ia kemudian mendirikan MarketingProfs, sebuah perusahaan pelatihan dan pendidikan di bidang pemasaran yang kini memiliki lebih dari 600.000 pelanggan.
Ann telah lama diakui sebagai salah satu wanita terkemuka di bidang marketing. Pada tahun 2011, Forbes memasukkannya dalam daftar Most Influential Women on Social Media. Fokus utama karyanya adalah content marketing, khususnya dalam membantu perusahaan meningkatkan kualitas penulisan dan konten mereka.
5. Maryam Banikarim
Maryam Banikarim memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman di bidang pemasaran, sebagian besar dihabiskan untuk mengelola merek global sebagai Senior Vice President (SVP) atau Chief Marketing Officer (CMO) di perusahaan seperti NBC Universal, Univision Communications, Hyatt, dan Gannett Corp. Saat ini, Maryam menjabat sebagai Head of Marketing di Nextdoor dan menjadi anggota dewan penasihat di beberapa perusahaan termasuk Samsung Retail.
Selain keberhasilannya di dunia pemasaran, Maryam menggunakan pengaruhnya untuk membawa perubahan positif bagi orang lain, seperti yang terlihat melalui pekerjaannya dengan berbagai organisasi nirlaba. Ia adalah anggota dewan Reporters Without Borders dan Women Trailblazers Council, serta menjadi Executive in Residence di Universitas Columbia. Maryam juga merupakan salah satu pendiri NYCNext, organisasi sukarela yang bertujuan menghidupkan kembali dunia kreatif di New York City.
Sebagai pembicara motivasi dan bisnis yang terkenal, Maryam sering membahas tema kepemimpinan, keberagaman, dan inklusi dalam dunia kerja.
Maryam telah menerima berbagai penghargaan prestisius, termasuk dimasukkan dalam daftar 50 Most Powerful Women in NYC oleh The New York Post. Ia juga menerima Columbia Alumni Medal, penghargaan tertinggi dari asosiasi tersebut, serta Ellis Island Medal of Honor atas kontribusinya sebagai imigran di Amerika Serikat.
6. Jackie Hermes
Jackie Hermes meraih gelar MBA sambil memulai usaha kue vegan dan menjalani kehamilan pertamanya. Setelah itu, ia memulai karir pemasaran penuh waktu di perusahaan SaaS, Zywave.
Kerja keras dan semangat juang ini akhirnya menjadi ciri khas Jackie dalam perjalanan karirnya. Ia kemudian meninggalkan Zywave untuk mendirikan perusahaannya sendiri, Accelity, yang menyediakan perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran serta implementasi perangkat lunak untuk perusahaan. Dalam waktu singkat, Jackie berhasil mengubah Accelity menjadi perusahaan dengan pendapatan 7 digit tanpa pendanaan eksternal.
Pada tahun 2018, Jackie juga ikut mendirikan Women's Entrepreneurship Week, sebuah seri acara untuk menghubungkan, menampilkan, dan mendidik para pengusaha wanita. Jackie aktif di Twitter dan LinkedIn, di mana ia secara konsisten membagikan nasihat berharga untuk mereka yang sedang mengembangkan strategi konten.
7. Heidi Bullock
Heidi Bullock adalah sosok luar biasa di dunia pemasaran dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. Karirnya dimulai di bidang sains dengan gelar di bidang Biologi Molekuler dan Rekayasa Genetik. Berawal sebagai manajer produk, Heidi kemudian meraih MBA dan dengan cepat naik jabatan dari Direktur ke Wakil Presiden Pemasaran, hingga akhirnya menjadi Chief Marketing Officer.
Saat ini, Heidi menjabat sebagai CMO di Tealium, sebuah perusahaan teknologi yang fokus pada orkestrasi data pelanggan secara real-time. Ia juga telah berkontribusi dalam buku-buku kepemimpinan pemikiran, termasuk Clear and Complete Guide to ABM Analytics dan The Definitive Guide to Account-Based Marketing, Lead Generation, Content, Mobile Marketing, and Engaging Email.
Heidi sering menjadi pembicara di konferensi pemasaran B2B dan merupakan tamu reguler di berbagai podcast dan acara, termasuk Catalyst. Pada tahun 2018, ia dinobatkan sebagai salah satu dari “Top Women Leaders in SaaS” versi SaaS Report.
8. Mina Seetharaman
Mina Seetharaman memiliki karir yang panjang dan sukses sebagai pemimpin di bidang pemasaran. Saat ini, Mina menjabat sebagai Global Vice President of Strategy & Operations dan Global Product Management di Gartner, salah satu perusahaan riset dan konsultan teknologi terkemuka di dunia.
Sebelum bergabung dengan Gartner, Mina menjabat sebagai Executive Vice President dan Chief Strategy and Creative Officer di The Economist. Selama waktunya di The Economist, Mina memimpin tim penulis dan editor, mengelola strategi pemasaran mereka, serta mengoperasikan kantor mereka di New York City.
Mina juga pernah menjabat sebagai direktur dan salah satu pendiri OgilvyOne’s Content Marketing Practice, sebuah alat pemasaran inovatif yang menjadi tonggak karir Mina sebagai salah satu pionir di bidang media digital.
Mina telah bekerja dengan sejumlah perusahaan Fortune 500 untuk memastikan kesuksesan pemasaran mereka, termasuk Microsoft, Citigroup, Barclays, American Express, dan banyak lagi.
Di luar pekerjaannya, Mina juga berperan sebagai juri untuk World Media Awards dan telah bekerja dengan UN Women Global Innovation Coalition for Change (GICC) sejak 2018. GICC merupakan bagian dari strategi PBB untuk meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia, dan kolaborasi Mina menunjukkan dedikasinya untuk membantu perempuan lain meraih kesuksesan.
Ikuti Mina untuk mengetahui peluang kerja di bidang ini dan lihat karya siapa yang sedang ia rayakan keberhasilannya saat ini.
9. Rebecca Lieb, PhD
Rebecca Lieb adalah seorang ahli sejati di bidang digital marketing. Sebagai penasihat strategis, analis riset, penulis, kolumnis, dan pembicara utama, Rebecca telah bekerja dengan banyak merek Fortune 100, termasuk Facebook, Nestlé, IBM, Adobe, dan banyak lagi.
Rebecca memiliki karir yang sangat terhormat di dunia pemasaran dan media digital. Pada tahun 2001, ia menjabat sebagai VP dan Editor-in-Chief di ClickZ, sebuah perusahaan yang didirikan oleh Ann Hadley, yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah itu, Rebecca melanjutkan untuk memegang beberapa posisi eksekutif, hingga akhirnya ikut mendirikan Kaleido Insights, sebuah firma riset dan penasihat.
Selama karirnya, Rebecca telah menghasilkan sejumlah karya penting, termasuk lebih dari selusin riset asli dan beberapa buku tentang pemasaran konten, strategi, dan media digital, termasuk Content Marketing, salah satu buku pertama yang ditulis tentang topik tersebut.
Rebecca juga mengajar di Avans University of Applied Sciences di Belanda dan Kellogg School of Management di Northwestern University.
10. Stacy Minero
Setelah meraih gelar sarjana di bidang komunikasi media massa, Stacy Minero memulai karir cemerlangnya sebagai Strategic Planner di Coca-Cola dan P&G.
Stacy kemudian melanjutkan perjalanannya sebagai Managing Director di Mindshare, di mana ia memimpin perencanaan pemasaran konten dan komunikasi untuk American Express, MTV, dan Hershey.
Peran terakhir Stacy adalah memimpin Twitter ArtHouse, tim global yang berfokus pada para kreator dan konten mereka, serta mengembangkan strategi untuk membantu para kreator mencapai kesuksesan di Twitter.
Stacy telah menerima berbagai penghargaan sepanjang karirnya. Pada tahun 2013, ia dinobatkan sebagai AdWeek Media All-Star, dan pada tahun 2017, Business Insider menyebutnya sebagai salah satu dari "30 Best Business People to Follow on Twitter". Baru-baru ini, pada tahun 2018, ia menerima penghargaan “Female Frontier” dari CampaignLive.
Ikuti Stacy untuk mengetahui tren terbaru di platform Twitter dan bagaimana merek-merek lain menggunakannya.
11. Olga Andrienko
Olga Andrienko memulai karirnya sebagai Regional Sales and Marketing Manager di Lux Express Group, operator bus ekspres internasional terbesar di kawasan Baltik.
Setelah itu, Olga bergabung dengan Semrush, sebuah platform SaaS terkemuka, di mana ia memulai karirnya sebagai Head of Social Media Marketing. Ia kemudian naik ke posisi Head of Global Marketing, dan akhirnya menjadi Vice President of Brand Marketing. Selama di Semrush, Olga membantu perusahaan memperluas jangkauannya ke lebih dari 50 negara dan berhasil meraih 9 penghargaan pengakuan global untuk perusahaan tersebut.
Saat ini, Olga menjadi juri untuk beberapa penghargaan konten di UK dan Uni Eropa, serta penghargaan US Social Media & Communication. Pada tahun 2018, TopRank menempatkannya sebagai salah satu dari “25 most influential women in digital marketing”.
Olga juga merupakan penyelenggara acara dan satu-satunya anggota perempuan di Hillel International, organisasi kampus Yahudi terbesar di dunia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup mahasiswa Yahudi di seluruh dunia.
12. Purna Virji
Dengan pengalaman lebih dari 18 tahun, Purna Virji adalah salah satu tokoh penting di dunia pemasaran. Setelah bertahun-tahun menjabat di berbagai posisi manajerial, Purna mendapatkan kesempatan besar pertamanya sebagai Senior Manager of Global Engagement di Microsoft.
Di posisi ini, ia dianugerahi penghargaan Search Personality of the Year 2019–2020 oleh US Search Awards dan terpilih sebagai salah satu dari 2018 Young Influentials oleh Adweek. Ia juga menjadi ketua panel juri di Drum US Search Awards pada 2017 dan 2018.
Saat ini, Purna bekerja di LinkedIn sebagai Senior Content Marketing Evangelist dan sering diundang sebagai pembicara utama di berbagai konferensi ternama, termasuk AdWeek, The Next Web Conference, dan INBOUND. Di antara berbagai penghargaan yang ia terima, Purna juga dinobatkan sebagai #1 Most Influential PPC Expert di dunia.
13. Margaret Molloy
Margaret Molloy telah banyak memfokuskan karirnya pada kampanye yang berorientasi pada inklusi dan kesetaraan, dan sering diundang sebagai pembicara utama dan tamu podcast. Margaret memulai perjalanan karirnya sebagai marketing intern di Enterprise Ireland dan dalam lebih dari 20 tahun pengalamannya, ia telah menduduki berbagai posisi eksekutif di perusahaan global.
Saat ini, ia menjabat sebagai Global Chief Marketing Officer dan Kepala Pengembangan Bisnis Baru di Siegel+Gale, posisi yang telah ia pegang selama hampir sembilan tahun. Margaret juga dikenal karena mengorganisir pertemuan dengan CMO top dari seluruh dunia dalam seri web Siegel+Gale Future of Branding.
Margaret telah menerima berbagai penghargaan, termasuk dinobatkan sebagai The Drum’s B2B Marketer of the Year 2017, Marketing Society Fellow, salah satu TopRank’s Top B2B Marketing Influencers, dan salah satu dari “20 Most Important Women in Marketing” oleh Agency Spotter pada 2022.
Kesimpulan
Tidak sedikit wanita inspiratif yang memegang peran kepemimpinan di dunia marketing di seluruh dunia. Dengan kemajuan dalam proses perekrutan inklusif dan praktik kerja yang lebih adil, pekerjaan marketing di AS telah mencapai keseimbangan gender yang kuat.
Namun, masih ada banyak tantangan yang dihadapi wanita – terutama wanita dengan latar belakang rasial yang beragam. Dengan menjelajahi kehidupan dan perspektif para wanita inspiratif, kita dapat terus membuat kemajuan dalam kesetaraan gender di seluruh dunia.
Seiring dengan terus berkembangnya bidang pemasaran, peluang baru akan muncul bagi para pelopor untuk mengambil alih peran dan menjadi generasi berikutnya dari pemimpin wanita yang menginspirasi.